Salam Budaya Sakti !!!
Dari sekian senjata tajam, sejumlah di antaranya merupakan senjata dominan yang perannya mampu mengubah sejarah dunia. Senjata itu mencakup keris, pedang, tombak, dan bayonet.
Keris pada masa kerajaan-kerajaan kuno di Pulau Jawa merupakan senjata standar prajurit dan kewibawaan bagi para bangsawan. Bahkan menjadi ikon tersendiri bagi kelangsungan hidup kerajaan-kerajaan itu.
Sebagai contoh, Keraton Nyayogyakarta Hadiningrat yang berlokasi di Yogyakarta, hingga saat ini masih menggunakan keris untuk raja baru. Keris yang dinamai Kyai Jaka Piturun itu merupakan simbol kekuasaan, sekaligus keabsahan seorang raja sehingga tanpa adanya keris tersebut, calon raja tidak bisa dilantik.
Pada masa kerajaan Kediri dan Singhasari, dikenal adanya keris buatan Mpu Gandring yang digunakan Ken Arok untuk membunuh Tunggul Ametung. Dengan senjata keris Mpu Gandring itu, keturunan Ken Arok kemudian saling berebut kekuasaan dan membunuh hingga turunan ketujuh.
Para era modern, keris tetap menjadi syarat utama bagi pengantin pria Jawa saat menjalani perkawinan, Konon, tradisi pemandian keris ini dipengaruhi oleh kisah terbunuhnya Adipati Jipang, Harya Penangsang, saat bertempur melawan Raja Mataram, Panembahan Senopati.
Ketika terjadi perang tanding, tombak Kyai Plered milik Panembahan Senopati berhasil menghujam lambung Harya Penangsang sehingga ususnya terburai. Tapi Harya Penangsang ternyata tidak tewas, ususnya yang terburai akibat tikaman tombak ia belitkan ke gagang kerisnya, Kyai Setan Kober, dan terus melanjutkan perang tanding.
Harya Penangsang kemudian menghunus Kyai Setan Kober dari pinggangnya untuk menghabisi Panembahan Senopati yang sudah tak berdaya. Tapi keris tersebut malah memutuskan usus Harya Penangsang dan tewaslah musuh bebuyutan Penambahan Senopati itu.
Usai perang dan Mataram berjaya, Panembahan Senopati ternyata masih terkesan oleh kegagahan Harya Penangsang yang bertempur dengan usus terburai. Ia kemudian bertitah setiap ada upacara perkawinan, pengantin pria wajib mengenakan keris yang gagangnya diberi hiasan bunga kantil dan melati supaya gagah bak Harya Penangsang. Tradisi itu berlanjut hingga kini.
Keris Putra Kyai Singkir merupakan keris yang sering digunakan Kyai pleret untuk melakukan ritual pemanggilan khodam dengan media angin dan api, sehingga pusaka ini berkhasiat untuk menjaga rumah anda dari hal - hal yang tidak diinginkan.
Pusaka ini adalah pusaka yang kami dapatkan dari beberapa ritual di gunung arjuna tempat sakral yang memang di percayai banyak menyimpan pusaka-pusaka gaib dan mewujud saat kita mengambilnya.
pusaka ini sangat berkhasiat untuk
- Menjauhkan rumah dari segala energi negatif yang bercampur dengan unsur api dan angin sehingga membuat tempat anda semakin nyaman
- Untuk pengayoman keluarga agar tentram dan damai
- Untuk kharismatik dan wibawa, sehingga yang mempunyai pusaka ini akan selalu disanjung dan dipercaya banyak orang
- Pusaka ini adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt, sehingga panyuwunan atau semua usaha anda akan lancar dan selalu sukses
- Menjauhkan keluarga anda dari gangguan jin dan orang yang berniat jelek
- Untuk hajatan,atas ijin Allah semua akan lancar sesuai yang diinginkan
0 comments:
Post a Comment